Definisi media pembelajaran. Kata
media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan
sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju
penerima. Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa
pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996). Berdasarkan definisi
tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses
komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru
(komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan
tujuan pembelajaran. Jadi, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar
untuk mencapai tujuan belajar.
Peningkatan kemampuan dan
kesadaran guru untuk mengenal dan menguasi teknologi informasi termasuk
penggunaan komputer tentunya hal yang positif sekaligus membanggakan dan
mengisaratkan ‘peningkatan mutu’ dengan membuat media pembelajaran berbasis
komputer sehingga lebih menarik, komunikatif, adaptif dan yang paling prinsip
dapat mengubungkan anak didik pada pemahaman yang nyata dan bermakna.
Perkembangan teknologi komonikasi
dan informasi telah membuka kemungkinan yang luas untuk dapat dimanfaatkan
dalam bidang pendidikan. Hal ini disebabkan pesatnya teknologi komonikasi dan
informasi yang sudah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Indonesia.
Contoh konkrit dalam
pendayagunaan ICT adalah proses belajar dikelas yang menggunakan internet
sebagai media pembelajaran Sebagai media yang diharapkan akan menjadi bagian
dari suatu proses belajar di sekolah , internet diharapkan mampu memberikan
dukungan bagi terselenggaranya proses komonikasi interaktif antara guru dengan
siswa. Kondisi yang perlu didukung oleh internet berkaitan dengan strategi
pembelajaran yang akan dikembangkan, yaitu sebagai kegiatan komonikasi yang
dilakukan untuk mengajak siswa mengerjakan tugas-tugas dan membantu siswa dalam
memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas-tugas
tersebut. ( Boettcher 1999).
Pemanfaatan internet sebagai
sumber belajar bisa dipilah ke dalam 3 (tiga) tingkatan yakni: sederhana,
menengah, dan tinggi. Pada tingkat sederhana, unsur pembelajaran masih
didominasi tatap muka. Hanya saja, guru menyisipkan materi berupa file yang
berbentuk soft copy baik itu berupa pdf,
video, doc, dan lainnya sebagai bahan belajar mandiri. Penugasan dari guru juga
sudah mulai dikumpulkan menggunakan email.
Untuk tingkatan menengah, unsur
tatap muka mulai dikurangi prosentasenya, beberapa materi diunggah (upload) di
dunia maya. Guru juga menyediakan referensinya. Tugas-tugas bagi siswa sudah
diberikan melalui internet melalui saluran e-mail, blog, dan lainnya. Para
siswa juga diharuskan mengumpulkan tugas-tugas tersebut lewat internet.
Pada tingkat tinggi, penggunaan
internet oleh guru dan siswa sudah makin optimal. Di sini, guru dan siswa
berinteraksi melalui Learning Management System (LMS). Melalui LMS, proses
pembelajaran sudah berada di dunia maya secara penuh.
Dalam hal ini teknologi
pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks, dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis
masalah, mencari jalan untuk mengatasi permasalahan, melaksanakan, menilai,dan
mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia.
(AECT, 1977).